Kamis, 26 November 2009

Blue Bird

Genre : friendship/general
Rated : T
Chara : Ino Y. & Kiba I.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Story : Alvin Alkhaliq


Ino's POV:

Jalanan tampak sepi. Yah, misi ini terlalu pagi2 sekali. Bahkan, matahari pun belum menampakkan dirinya.

"ihh... Dasar nenek peot. Masa ngasih misi pagi2 sekali" gumamku pelan.

"Hey babi... Berhentilah mengeluh" kata cowok anjing kepada ku. Kelihatannya dia lelah setelah melawan musuh yg tiba2 menyerang kami tadi.

Ini juga sebuah kesalahan. Masa aku menjalankan misi bersama cowok anjing. Dia tuh udah bau, menyebalkan, menjengkelkan, pokoknya aku benci dia. Misi ini seharusnya memang bukan untukku melainkan untuk cewek kikuk Hyuuga. Gara2 dia sakit, aku yg harus menggantikannya. Huh...

"aku lelah" kata cowok anjing itu. Lalu dia duduk di samping pohon. "ini semua gara2 kau yg tidak mengizinkan ku membawa Akamaru".

Emang benar. Tadi pagi ia mau membawa anjingnya, tapi aku tidak mengizinkan membawanya. Yah, mungkin dia udah belajar sedikit tentang sifat cewek, makanya ia mau menurut.

"Kiba-kun" kali ini aku menyebutkan namanya. "apa tadi kau terluka?".

"bukan urusanmu" jawabnya ketus.

'iih... Ditanya baik2 jawabnya malah kayak gitu' batinku berkata.

"kelihatannya hari udah terang" kataku mengalihkan pembicaraan. "lebih baik kita lanjutkan perjalanan".

"kau sih enak" dia menggerutu. "aku yg tadi lelah bertarung..." belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, aku udah berada di dekatnya dan melepaskan baju yg ia kenakan.

"a-apa yg kau lakukan?" dia agak kaget.

"sudahlah, aku akan mengobati lukamu" kata ku. Kulihat wajahnya yg udah kayak kepiting rebus. Aku mencari-cari luka di tubuhnya itu.

"akhirnya ketemu juga" kataku lega. Luka halus itu tepat mengenai dadanya sehingga sulit dilihat. Walaupun halus dan kecil, tapi luka itu memakan chakra dan tenaganya. Sepertinya luka itu disebabkan oleh senjata khusus yg beracun.

"tahan ya..." kataku sambil menyandarkan tubuhnya ke pohon di dekat kami.

"agh" aku mendengar erangan pelan dari mulutnya. "pelan2, sakit tau".

"maaf, tapi kalau aku pelankan chakra ku, luka nya tidak akan sembuh. Ini karena sebagian racun udah menyebar di tubuhmu" kataku menjelaskan.

"terserah kau saja" dia pasrah.

Kira2 dalam waktu lebih kurang 15 menit, akhirnya aku berhasil mengobati lukanya.

"terima kasih, Ino" katanya membuatku malu.

"iya, sama2" jawab ku. "sekarang cepat bangun dan pakai bajumu, kita harus melanjutkan perjalanan".

Dia tersenyum kepadaku. Ternyata senyumannya manis juga. Aku mengulurkan tanganku untuk membantunya berdiri dan ia menyambut uluran tanganku.

Setelah memakai bajunya, kami kembali lagi melanjutkan perjalanan. Aku melihat ke atas. Ternyata, matahari sudah cukup tinggi. Langit biru juga udah menggantikan langit gelap. Suara kicauan burung seperti lagu di hatiku.

"Ino..." panggilan Kiba menghentikan langkahku. "mulai sekarang, kita jangan bertengkar lagi ya. Lebih baik, kita bersahabat saja. Maukah kau menjadi sahabatku?".

Aku kaget mendengar perkataannya.

"iya..." aku setuju dg perkataannya. "tapi kalau sekedar bercanda tidak apa2 kan?".

"hmm" kelihatannya ia setuju. "persahabatan memang membutuhkan suasana berbeda dari waktu ke waktu".

"nah, sekarang kita lanjutkan perjalanan lagi" kata ku.

"huh" dia menghela napas.

Aku tertawa di dalam hati. Sekarang, aku punya sahabat baru. Mudah2an sahabatku yg ini melebihi sahabatku yg lain....


FIN

Minggu, 20 September 2009

Lebaran

Lebaran udah tiba, sucikan hati kuatkan iman

Selasa, 01 September 2009